Kesunyian
Terangkat sebuah kisah di dusun terpencil yang dimana notabene nya sebagai petani hiduplah seorang kakek tua yang hidup sendiri di sebuah rumah yang lumayan luas kursi antik yang disimpan di depan pekarangan tepatnya menghadap ke arah jalan menuju dimana arah mata air di dusun itu
Pagi ini tidak biasanya pa Ridwan nama beliau terlihat sangat sedih diatas meja sudah tersedia secangkir kopi dan sepiring goreng ketela pohon yang dia ambil di pekarangan belakang rumah nya
ditangannya menggenggam handphone yang tampak dilayar depan photo keluarga kecilnya
Bu Arti,Rama,dan Sinta
mereka istri dan anak anak nya ,Bu Sinta belum lama berpulang kehadirat Allah beliau sakit ,Rama yang tinggal di kota dengan istri juga anak anak nya jarang sekali berkunjung,begitupun Sinta yang tinggal di luar pulau karena diboyong oleh suami nya
tiba tiba air mata berderai di pipi pa Ridwan kerinduan semakin menebal rindu istri dan anak anak nya yang jarang sekali menengoknya hanya Video call itu pun kalau mereka sempat
betapa sakit hati yang beliau rasakan di sisa usia nya harus merasakan rindu yang teramat,
dari kisah yang saya sampaikan saya menyimpulkan kita sebagai anak tidak boleh membiarkan rasa sakit karena rindu,padahal kita lahir dan besar dengan kasih sayang nya ,disisa usia nya yang seharusnya merasakan kasih sayang dari anak anaknya seperti dulu dia menyayanginya,perhatian dan sikap manja dari anak anaknya tidak beliau dapatkan.
semoga kita para pembaca menjadi anak yang berbakti kepada orang tua kita.