lembur Kuring tenjolaya jaya
dengan seiring perjalanan yang kita lalui hanya tempat tinggal kita lah yang paling kita kenag,
sawah yang indah matahari yang cerah,suasana yang sejuk,dengan orang-orang yang ramah, lihat mang sarip dan kawannya mencangkul sawahnya sambil mengobrol bercanda dan saling mengejek,tertawa dengan suka riang dan pekerjaan pun tak terasa sudah sampai istrahat,nah waktunya mang sarip dan kawannya makan sambil bercanda lihat pekerjaan sedikit mau selesai mang sarip pun mengejek candaan mang entang sambil ketawa,yang garapan sawahnya terlalu luas, hanya di garap berdua sama istrinya,mang entang pun membalas ejekan mang sarip dengan perkataan bercanda,sampai lah mang sarip waktunya pulang,mang sarip pun lekas membantu sawah garapan mang entang walupun cuman sebentar karna waktu mulai sore ,matahari mulai mau tenggelam, dan mang entang pun pekerjaan nya belum selesai,di selesaikan ke esoknya,sungguh senang dan lihat mang sarip dan mang entang,,bekerja bercucuran keringat tapi gak di rasakan sama mereka yang aku lihat hanya kegembiraan dan wajah yang sangat ceria, kalau sedang mencangkul sambil bercandaan,.
keragaman budaya desa kami sangat masih kuat dengan bekerja pun kami selalu bercanda, walaupun saling bercanda tapi kami selalu menjaga perasaan,,saling membantu dan saling menghormati, tenjolaya lembur kuring punya banyak cerita yang tak terlupakan.